Pencerah Nusantara Grobogan photo 1_zps0rvhiv76.png

Pencerah Nusantara

Kami hadir untuk perubahan bangsa lebih baik.

 photo IMG-20160515-WA0019_zpsqqbvzwpn.jpg

PN Grobogan

Kabupaten Grobogan adalah salah satu lokasi penempatan tim Pencerah Nusantara Angkatan 4, 5 dan 6.

 photo Fix PPT_zpsipkiukkw.jpg

All Pencerah Nusantara

46 Tunas Bangsa siap mengandi di garda terdepan kesehatan di 9 titik tersebar di seluruh Indonesia.

18/12/16

Pendaftaran GEMAS (Generasi Emas Kradenan) telah dibuka!!! Ayo Tunjukkan Baktimu Mulai Aksimu


Anda remaja? Memiliki jiwa sosial yang tinggi? Memiliki ketertarikan untuk mengetahui tentang kesehatan dan permasalahan yang dihadapi remaja? Ayo segera daftarkan diri menjadi bagian dari gemas (Generasi Emas) kradenan. Pendaftaran dibuka mulai dari bulan Desember-Januari. Segera daftarkan diri kalian, Jangan sampai ketinggalan ya!


Apa itu GEMAS?

Banyak dari kalian yang penasaran apasih GEMAS itu? Nah, kali ini kami akan mengulas sedikit mengenai GEMAS. GEMAS adalah sebuah komunitas remaja peduli kesehatan yang dilatih dan menjadi konselor dan penyuluh sebaya untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang sadar akan kesehatan.

Saat ini, sudah banyak remaja yang berperilaku negatif atau menyimpang karena bisa jadi kurang mendapat rangkulan dari teman sebaya, kurang mendapat informasi yang positif, tidak mengetahui wadah yang dapat menyalurkan bakat mereka.

Tunggu apa lagi guys. Jangan ragu untuk gabung bersama kami.. "Remaja sehat, Cerahkan masa depan"

Kapan Pendaftarannya? 

Pendaftaran buat kalian-kalian yang masih remaja Kradenan dibuka dari sekarang sampai Januari 2017. Masih ada waktu kok untuk mendaftarkan diri kalian.

Bagaimana cara pendaftarannya?

Ingin ikut? tetapi masih bingung bagaimana cara mendaftarnya? Gampang, cukup mengisi formulir yang sudah disebar di sekolah masing-masing (hubungi osis kalian yah). 
atau 
melalui SMS ke nomor 085758269730 (Erma) dengan format SMS : Nama_usia_jeniskelamin_asal sekolah_kelas_alamat_no hp

atau bisa juga kirim pesan di Facebook PN Grobogan:
Nama_usia_jeniskelamin_asal sekolah_kelas_alamat_nohp

Apa saja keuntungan yang didapat kalau Bergabung dengan GEMAS?

Buat kalian yang daftar dan ikut GEMAS. Jangan khawatir, kalian akan mendapatkan pembekalan materi yang keren-keren. Diantaranya materi terkait Kesehatan Remaja, Kesehatan Reproduksi Remaja, Kepramukaan (khusus yang divisi pramuka), dan softskill seperti self confidence, public speaking, dan bakat-bakat kalian akan didukung dan dioptimalkan dan masih banyak skill-skill lainnya.

Daftarkan dirimu sekarang juga!!


 #mudaberkarya #mudaberdampak #gemaskradenan #remajasehat #sayapencerah #pencerahnusantara #pn4grobogan #puskesmaskradenan1 @cisdi_id @pencerahnusantara

Kunjung:
Facebook: PN Grobogan
Instagram  @pn4grobogan
atau hubungi:
085758269730 (Erma)
085242379634 (Run)

05/12/16

Puskesmas Goes To School: Sosialisasikan Program GEMAS Kradenan (Generasi Emas Kradenan)

Proporsi remaja dan pemuda di Indonesa berjumlah 25% dari total penduduk Indonesia. Bayangkan betapa banyak jumlah pemuda di negeri ini. Kitalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Seharusnyalah kita mempersiapkan diri dari segi pendidikan, agama, dan terlebih lagi kesehatan.

Mengapa kesehatan remaja harus dipersiapkan?


Saat ini perilaku remaja cukup banyak yang menyimpang. Ada yang melakukan perilaku berisiko seperti seks bebas di luar nikah, rokok dan  mengkonsumsi napza. Ini bisa menyebabkan mereka terkena berbagai masalah kesehatan salah satunya HIV-AIDS. Banyak faktor yang mempengaruhi mereka melakukan hal tersebut baik faktor internal dan faktor eksternal. Hal dasar yang harus dimiliki yaitu pengetahuan tentang kesehatan. Yah, sudah semestinya remaja saat ini harus mendapatkan pengetahuan yang adekuat agar mereka bisa bersikap positif dalam keseharian mereka.

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja, Puskesmas Kradenan 1 melakukan program Puskesmas Goes To School bersama Pencerah Nusantara Grobogan. Hal ini sebagai program dari PKPR. Selain itu, bulan Desember ini ialah bulan peringatan HIV-AIDS. Jadi, materi yang dibawakan ke SMA atau sederajat di wilayah Puskesmas Kradenan 1 yaitu seputar HIV-AIDS.

Sekolah yang akan dikunjungi saat Puskesmas Goes To School yaitu SMK AL Wahhab, MA Nurul Wahid, MA AL Hamidal, SMA PGRI Kuwu, SMK PGRI Kuwu, SMK Taruna, SMAN 1 Kradenan dan SMA Islam Roudhlotul Ummah.

Sudah saatnya remaja tau tentang kesehatan. Sudah saatnya remaja harus bersikap positif. Kalau bukan kita membekali diri dengan pengetahuan kesehatan siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.

Kita adalah generasi yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan negeri ini. Mari menjaga diri dari perilaku negatif. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki pemuda-pemuda sehat.

Bagi remaja yang ada di Kecamatan Kradenan ayo bergabung bersama kami dalam Organisasi GEMAS (Generasi Emas Kradenan) yang bertempat di Puskesmas Kradenan 1 Jalan Surojenggolo No. 16.

Salam Sehat!!
Remaja sehat, bersama sehatkan Indonesia.







Workshop Manajemen Puskesmas Kradenan 1, Siap Melayani

Manajemen puskesmas merupakan hal vital yang harus ada di Puskesmas. Mengapa, karena  manajemen puskesmas rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan output puskesmas yang effektif dan effisien.Workshop Manajemen Puskesmas ini dirasa sangat diperlukan di Puskesmas Kradenan 1 agar proses perencaaan, impementasi dan evaluasi pelayanan di Puskesmas Kradenan 1 berjalan lebih baik lagi.
Workshop tersebut diisi oleh tim Pencerah Nusantara dan diikuti oleh pegawai, karyawan dan karyawati Puskesmas Kradenan 1. Berbagai kesepakatan dan usulan perbaikan manajemen Puskesmas Kradenan 1 muncul dalam lokmin yang dirangkaikan dengan workshop manajemen puskesmas.
Sebagai bahan bacaan mengenai manajemen Puskesmas yaitu:
a.     Tahap perencanaan (P1): perencaaan tingkat puskesmas (RUK/RPK)
Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif.
b.     Penggerakkan pelaknsaaan (P2) berupa lokmin puskesmas, adanya proses kepemimpinan, koordinasi lintas program dan lintas sector, pelaksanaan program pokok puskesmas
c.   Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) yaitu melalui pemantauan laporan, pemantauan wilayah setempat, supervise, rapat rutin staf, penilaian kinerja. 
Pada kesempatan kali tersebut pula, Kepala Puskesmas, Kepala TU, drg. Aristo menyampaikan tim akreditasi pada tahun 2017 mendatang.
Bendera Akreditasi telah dikibarkan. Semangat berbenah diri.
Semangat selalu Puskesmas Kradenan 1, Siap melayani.

04/12/16

Cegah penularan HIV: PKM Kradenan 1 Buka Test VCT Gratis dan Puskesmas Goes To School

Human immunodeficiency virus atau lebih dikenal HIV merupakan penyebab AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrom. HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang kita. Bila sistem kekebalan tubuh kita sudah rusak atau lemah, maka kita akan terserang oleh berbagai penyakit yang ada di sekiat kita seperti TBC, diare, sakit kulit, dll. 

Begitu berbahayanya virus ini karena tidak mengenal usia, siapa saja bisa terserang. Kasus HIV-AIDS terus meningkat. Bahkan saat ini yang terdeteksi hanya sebagian kecil saja. Karena penderita HIV-AIDS seperti fenomena gunung es, yang terlihat hanya sebagian kecil saja, namun yang tidak terlihat jauh di lebih besar.

Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Grobogan masuk ke dalam 3 besar di Provinsi Jawa Tengah. Tentu ini menjadi peringatan buat kita semua agar terus melakukan upaya temukan, obati dan pertahankan serta upaya edukasi kepada masyarakat umum.

Dalam upaya mencegah dan mendeteksi dini penderita HIV-AIDS diperlukan usaha ekstra dari berbagai pihak, termasuk masyarakat itu sendiri agar mau memeriksakan dirinya melalui layanan voluntary counseling and testing (VCT) yang disediakan oleh Puskesmas. 

Puskesmas Kradenan 1 Kabupaten Grobogan mengadakan pelayanan VCT ke tempat hiburan dan juga masyarakat umum di salah satu desa. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini kasus-kasus HIV di masyarakat. Kegiatan ini bertepatan dengan peringatan hari HIV-AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember tiap tahunnya.

Pelayanan VCT ini tetap dibuka di Puskesmas Kradenan 1 dan gratis. Masyarakat yang pernah melakukan perilaku atau kegiatan berisiko (PSK, lelaki suka selaki, pernah berhubungan seks di lokalisasi atau dengan penderita HIV, pengguna narkoba suntik) diminta untuk memeriksakan darah di Puskesmas Kradenan 1. RAHASIA PRIBADI tentu akan sangat dirahasiakan.

Virus HIV di dalam tubuh harus segera dideteksi sedini mungkin agar bisa dipertahankan kualitas hidup penderita.

Selain pelayanan VCT, Puskesmas Kradenan 1 bersama tim Pencerah Nusantara juga melakukan penyuluhan di SMA sederajat di wilayah kerja Puskesams Kradenan 1. Melalui program Puskesmas Goes To Shcool, siswa-siswi dibekali pengetahuan tentang HIV-AIDS. Agar mereka dapat mencegah tertular HIV-AIDS dengan perilaku yang positif.
 

26/11/16

Aku Kamu Jadi KITA: Belajar Memaknai Arti Dari “Koaborasi Interprofesi”


KUWU, 26 /11/2016 -  Kradenan, Sabtu 26 November 2016. Hari ini puskesmas Kradenan 1 beserta tim pencerah nusantara mengadakan kegiatan team bulding dengan tema “ Aku, Kamu jadi Kita Bersama Sehatkan Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahami atar pegawai puskesmas kradenan 1 dan menunjukan betapa penting dan indahnya kolaborasi karena dalam beberapa jam pada hari itu pegawai puskesmas kradenan 1 dikumpulkan menjadi satu untuk tertawa dan bersenang-senang menyelesaikan satu per satu permainan. 

Adapun rangkaian kegiatan hari ini adalah pembagian kelompok, pembuatan yel-yel, pemecahan misi dan saling bertukar kado. Pertama-tama kegiatan dimulai dengan pembagian kelompok yang mana semua pegawai puskesmas diacak sehingga terbentuklah 4 kelompok yang didalamnya terdiri dari berbagai profesi. Setelah itu setiap kelompok diberikan waktu 5 menit untuk mebuat yel-yel dan menapilkan yel-yelnya masing-masing. Pada sesi ini semua kelompok berhasil membuat yel-yel yang berarti menunjukan bahwa dalam waktu yang singkat walaupun dari latar belakang profesi berbeda mereka semua bisa bersatu dan kompak menyelesaikan sebuah yel-yel. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemecahan misi yang terdiri dari 3 permainan yaitu dodge holy ball, fashionista dan dragon ball yang mana apabila kelompok berhasil menyelesiakan permainan akan diberikan petunjuk untuk memecahkan misi akhir yaitu menebak satu kata yang menjadi kata kunci dari kegiatan team bulding ini. Kelompok yang berhasil memenangkan permainan akan diberi petunjuk kata yang mudah dan kelompok yang kalah akan mendapatkan petunjuk kata yang sulit

Permainan pertama adalah dodge holy ball yaitu permainan yang dimainkan oleh dua kelompok. Setiap kelompok menunjuk salah satu anggota timnya untuk menjadi seorang raja yang harus dilindungi oleh anggota kelompok lainya. Kedua tim ini akan saling menyerang dengan cara melemparkan bola ke arah lawan. Tim yang menang adalah tim yang bisa melempar dan mengenai bola kearah raja tim lawan. Pesan yang ingin disampaikan melalui permainan ini adalah “Setiap pegawai puskesmas hendaklah mampu menjaga dan melindungi sesama selain itu kerjasama tim yang baik dan semangat untuk melakukan sesuatu itu sangat diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan bersama”. Permainan ke-dua adalah fashionista. Fasionista adalah permainan adu kecepatan dimana kedua tim akan diberikan instruksi untuk memakai semua atribut yang disediakan dengan cara estafet. Tim yang lebih dahulu bisa memakai atribut secara lengkap itulah tim yang jadi pemenangnya. Permainan ke-tiga adalah dragon ball. Pada permainan ini kelompok diinstruksikan untuk mengeluarkan bola pimpong yang berada di dalam botol air. Untuk mengeluarkan bola pimpong tersebut maka setiap kelompok harus mengisi air ke dalam botol yang telah dilubangi. Tim yang berhasil mengeluarkan bola pimpong lebih dulu itulah tim yang memenangkan permainan. Inti dari permainan ini adalah kerjasama dan kekompakan. 

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan pemecahan misi. Pada sesi ini peserta team bulding diberikan waktu 5 menit untuk merangkai petunjuk yang di dapatkan dari setiap pos permainan sehingga mereka bisa menebak satu kata kunci yang telah dipersipakan. Kata kunci ini berhubungan dengan kerjasama tim dan merupakan satu kata kunci yang menurut tim pencerah nusantara merupakan hal yang sangat penting untuk memperkuat sistem pelayanan di puskesmas. kata itu adalah “Kolaborasi”. Kolaborasi interprofesi sangat dibutuhkankan dalam sebuah puskesmas karena yang bekerja dalam sebuah puskesmas terdiri dari berbagai profesi sehingga jika tidak ada kolaborasi anatar pegawai puskesmas maka bisa berdampak pada pemberian pelayanan yang tidak akan maksimal. Setelah misi berhasil dipecahkan dan dapatlah satu tim pemenang acara dilanjutkan dengan kegiatan pembagian hadiah yang mana hadiah diberikan langsung oleh kasubag TU karena kepala puskesmas yang berhalangan hadir. Setelah itu acara ditutup dengan tukar-tukaran kado antar pegawai puskesmas.  
     
Hari ini kami semua belajar namun bukan belajar layaknya seperti biasa yang duduk di dalam kelas lalu mendengarkan seseorang yang berbicara di depan, namun kali ini kami belajar dengan cara yang berbeda. Hari ini kami belajar di alam terbuka melalui permainan-permainan yang mana di setiap permainan itu mengajarkan arti pentingnya kerjasama, kekompakan, kepercayaan terhadap teman dan pentingnya kolaborasi. Ya, kolaborasi adalah satu kata yang mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Disetiap instansi kerja harusnya menerapkan yang namanya kolaborasi apabila tujuan yang diinginkan bisa tercapai tidak terkecuali  juga dengan puskesmas. Puskesmas merupakan tempat berkumpulnya ahli-ahli profesi kesehatan yang mana jikalau tidak ada kolaborasi yang baik antar pegawai puskesmas maka akan berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat. Setiap pegawai puskesmas khendaknya menyadari akan pentingnya arti dari sebuah kolaborasi interprofesi agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima pada masyarakat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga hal ini sesuai dengan tema team bulding yang diangkat oleh pencerah nusantara grobogan yaitu “ Aku,Kamu jadi Kita Bersama Sehatkan Indonesia. Disini tim pencerah nusantara bukan hanya bertugas untuk mengubah perilaku masyarakat agar peduli terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Pencerah nusantara juga harus mampu memperkuat sistem pelayanan kesehatan dasar yaitu puskesmas karena pegawai puskesmas inilah merupakan ujung tombak untuk mengajarkan serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Coba bayangkan jikalau dalam sebuah puskesmas tidak terjalin kolaborasi yang baik dan antar pegawai puskesmas tidak sadar mempunyai tanggung jawab yang sama yaitu menyehatkan masyarakat di wilayah kerjaya maka kegiatan dilapangan yang bersifat promotif dan preventif yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan tidak akan terlaksana sehingga menurut tim pencerah nusantara grobogan menumbuhkan rasa kebersamaan dan membangun kolaborasi yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama sangat dibutuhkan untuk memperkuat sistem pelayanan di puskesmas.(erma)

 “Tunjukan baktimu, mulai aksimu
 

23/11/16

Desa Menginsirasi: Alokasi Dana Untuk Kesehatan Meningkat, Masyarakat Sehat Adalah Goalnya

pelayanan di salah satu posyandu di Desa Kuwu
Pemerintahan desa sangat menentukan kemajuan suatu desa. Yah, hal itu tentu dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah desa. Pembangunan di desa berupa pembangunan fisik mendapat skala prioritas pertama di kebanyakan desa. Selain alasan kebutuhan maupun karena ingin terlihat kinerja selama menjabat sebagai kepala Desa, Itu sah-sah saja terjadi selama program yang dikerjakan bersumber dari aspirasi masyarakat.

Terkait dengan pembangunan non fisik khususnya di bidang kesehatan, tak banyak desa yang mau menganggarkan lebih untuk itu. Tapi berbeda dengan Desa Kuwu di Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Pemdes-nya sangat memperhatikan kesehatan dalam hal ini posyandu.

Dipimpin oleh Bapak Sunarjo yang lahir pada 14 Januari 1950, Desa Kuwu menganggarkan lebih dana mereka untuk posyandu. Terdapat 5 Posyandu yang ada di Desa Kuwu yaitu Mekar Sari, Melana, Cempaka, Sentana 1, Sentana 2 dengan jumlah kader sekitar 30 orang lebih. 

Apa saja saja program kesehatan yang dianggarkan?

Berikut beberapa info yang berhasil kami himpun. Untuk Posyandu, Pemdes Desa Kuwu mengganggarkan apresiasi kepada kader hanya Rp 5000 rupiah setiap kali posyandu diselenggarakan. Memang kader posyandu sangat perlu mendapat perhatian lebih. Bagi mereka Rp 5000 rupiah mungkin tidak cukup dengan tugas yang mereka jalankan. Tetapi semangat mereka demi bangsa itulah yang patut untuk diapresiasi. Rencana kedepannya, Kader akan diberikan insentif sebesar Rp 20.000 tiap kali pertemuan meningkat dari sebelumnya berjumlah Rp 15.000.

Mungkin nominal ini kecil dibandingkan desa lain yang ada di daerah lainnya. Tetapi penghargaan kepada kader ini patut menjadi contoh bagi yang lainnya. Selain itu, pemberian makanan tambahan bagi balita dan lansia juga menjadi perhatian pemerintah desa ini. Dengan menganggarkan dana untuk itu.

Pemerintah Desa pun juga menganggarkan untuk revitalisasi Posyandu untuk berbenah terkait sarana dan prasarana di 5 posyandu. Disinilah peran pemerintah desa yang harus terus hidup yaitu bukan saja memaksimalkan pembangunan desa tetapi juga pembangunan fisik khususnya kesehatan juga mesti harus diperhatikan sebab sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Salah satu wadah yang paling tepat untuk menjawab ini yaitu melalui pembinaan Posyandu.

Tak hanya posyandu yang menjadi perhatian desa ini di bidang kesehatan. Pemdes Kuwu juga berencana mencanangkan program jambanisasi yang didukung dari dana mereka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kuwu dimulai dari perbaikan sanitasi yang layak bagi masyarakat yang kurang mampu.

Kepala Desa Kuwu yang juga seorang pensiunan Guru SD dan SMP ini mengatakan mereka bekerja sesuai amanah dan sesuai program demi kemajuan Desa yang dipimpinnya sejak tahun 2012 lalu.

Desa Peduli kesehatan kesehatan sejatinya bukan saja tumbuh dari semangat pemerintah desa, pun juga didukung oleh banyak pihak termasuk kader-kader posyandu, masyarakat Desa Kuwu dan tentunya bidan Desa Kuwu yang aktif berpartisipasi dan bersinergi dengan pemerintahan desa Kuwu memajukan pembangunan kesehatan Desa Kuwu.

Harapannya, semangat ini ditangkap dan direspon lebih oleh masyarakat lebih luas lagi. Agar sinergi antara pemerintah dan masyarakat yang baik dapat mewujudkan masyarakat sehat, kuat dan berdaya saing.
Hasirun
Pencerah Nusantara Grobogan

19/11/16

Ayo Cegah DBD dengan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di lingkungan sekitar

Fakta penyakit Demam Berdarah Dengue:

-    Demam dengue dan Demam Berdarah Dengue adalah dua kondisi berbeda. Demam dengue adalah kondisi awal dari Demam berdarah Denge (DBD).
-    Demam berdarah dapat penyerang semua umur, terutama anak-anak.
-    Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam berdarah yaitu Aedes aegypti.

Penyebab demam dengue dan Demam Berdarah Dengue:

1.    Ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang terinfeksi
2.    Dalam waktu kurang dari 3 hari orang yang digigit nyamuk terinfeksi dapat menderita sakit DBD
3.    Warna nyamuk berwarna hitam dengan belang-belang loreng putih pada tubuhnya, dengan bercak-bercak putih di sayap dan kakinya
4.    Aktif mengigit pada pagi hari sampai sore hari.
5.    Berkembang biak di air jernih, terlindungi dan tidak beralaskan tanah, seperti bak mandi/WC, tempayan, drum, vas bunga, barang belas yang menampung air, tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, pelepah daun dan lain-lain.

Gejala dan Tanda DBD:

1.    Mendadak Demam tinggi 2-7 hari
2.    Tanda-tanda perdarahan misalnya bintik merah, muntah darah, gusi berdarah, dll.
3.    Pembesaran hati.
4.    Gejala syok yaitu tekanan darah turun, gelisah, nafas cepat, ujung tangan dan dan kaki dingin, bibir biru dan lain-lain.
5.    Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan nilai hematocrit dan penurunan angka trombosit.

Pertolongan pertama terhadap penderitaan DBD:

-    Beri minum sebanyak mungkin
-    Kompres agar panasnya turun
-    Beri obat penurun panas
-    Segera bawa ke dokter bila: tak bisa minum, muntah terus menerus, bertambah parah, kesadaran menurun, perdarahan hidung dan gusi, kejang, nyeri uluh hati, gelisah, muntah dan BAB hitam.
-    Segera lapor ke RT/RW atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila ada anggota masyarakat yang terkena DBD.

Pencegahan DBD:
Cara memberantas nyamuk DBD yang tepat guna adalah dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu kegiatan memberantas jentik ditempat berkembangbiaknya dengan cara 3M:

Menguras
Dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/WC, drum dan lain-lain seminggu sekali.

Menutup
Rapat-tapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan, dan lain-lainnya.

Mengubur
Atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.

Selain itu ditambah dengan cara lainnya, seperti

1.    Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang sejenis minimal sekali seminggu.

2.    Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancer/rusak.

3.    Menutup lubang-lubang pada potongan bamboo/pohon dan lainnya dengan tanah, dan lain-lain)

4.    Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air.

5.    Memasang kawat kasa.

6.    Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.

7.    Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruangan yang memadai.

8.    Menggunakan kelambu.

9.    Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

10.    Bergotong royong membersihkan lingkungan sekiar.

11.    Membersihkan sampah plastic yang bisa menampung air di sekiar rumah.

INGAT!! JANGAN TERLAMBAT Segera bawa ke Poliklinik, puskesmas atau rumah sakit terdekat. Satu-satunya cara yang efektif untuk memberantas DBD adalah dengan 3M Plus

Ayo berpartisipasi dalam Gerakan kerja bakti pemberantasan  sarang nyamuk di rumah masing-masing di desa wilayah kerja Puskesmas Kradenan 1 pada Minggu 20 Nov 2016.


TIM: P2 DBD dan Promosi Kesehatan Puskesmas Kradenan 1
Pencerah Nusantara Grobogan

16/10/16

Peduli Gizi Balita, Puskesmas Targetkan 1000 telur untuk Balita Kecamatan Kradenan

Tingkat konsumsi protein hewani pada anak masih rendah di Indonesia. Diperlukan adanya pemahaman yang baik kepada keluarga untuk peduli pada gizi anak dengan memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Berangkat dari permasalahan tersebut Pencerah Nusantara, Pemerintah Kecamatan Kradenan, Puskesmas Kradenan 1 dan Puskesmas Kradenan 2 bekerja sama untuk menyelenggarakan Bulan Telur melalui pengadaan pemberian makanan tambahan (PMT) telur rebus di seluruh Posyandu se-Kecamatan Kradenan. Program ini bertujuan untuk memperingati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) pada 15 Oktober 2016 dengan sasaran seluruh balita di Kecamatan Kradenan.

Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Posyandu dan masyarakat. Masyarakat diajak untuk peduli dengan gizi anak. Camat Kradenan, Karjanto, SH, menghimbau langsung untuk menyumbangkan satu butir telur setiap satu rumah, kemudian memberikannya ke Posyandu sebagai makanan tambahan di bulan telur ini. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab masyarakat terhadap Posyandu, selain itu juga agar masyarakat tahu mengenai pentingnya gizi pada anak.

"Dengan prinsip dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat, kita bersama-sama peduli tumbuh kembang anak dengan memperhatikan asupan gizi buat mereka, salah satu caranya dengan pemberian makanan tambahan di Posyandu" jelas Novi, Ahli gizi Pencerah Nusantara Grobogan di Puskesmas Kradean 1. 

Novi bersama Petugas Gizi PKM Kradenan 1, Ibu Nurnaingsih, berharap dengan adanya bulan telur tersebut diharapkan dapat memicu peningkatan konsumsi protein hewani, salah satunya adalah telur. Selain mudah dijangkau oleh masyarakat karena harganya yang murah, telur juga kaya akan kan
dungan gizi yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang balita.

Pada kegiatan ini lebih dari 1000 telur telah diberikan kepada balita yang ada di Kecamatan Kradenan melalui Posyandu. Tak hanya masyarakat yang diajak terlibat pada kegiatan ini, peringatan HATN 2016 juga dilakukan di Puskesmas Kradenan pada tanggal 15 Oktober 2016 dengan membagi-bagikan telur kepada pasien yang datang serta memberikan penyuluhan singkat terkait pentingnya asupan gizi yang cukup untuk anak.

Gandeng Potensi Lokal, Camat Sukseskan HCTPS 2016 se-Kecamatan Kradenan


Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia di Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah berjalan lancar. Acara peresmian gerakan ini bertempat di SDN 1 CREWEK Desa Crewek dan dibuka langsung oleh Camat Kradenan Pak Karjanto, SH. Ia meresmikan gerakan cuci tangan pakai sabun yang dilaksanakan secara serentak di Sekolah Dasar, TK, PAUD dan Balai Desa di 14 desa se Kecamatan Kradenan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggalakkan semangat masyarakat terutama anak SD, bahwa sejak dini kebiasan hidup bersih dan sehat salah satunya yaitu cuci tangan pakai sabun harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Menurut panitia penyelenggara, Hasirun, yang juga ketua tim Pencerah Nusantara Kabupaten Grobogan mengatakan masyarakat khususnya anak SD diajak untuk mengenal langkah-langkah cuci tangan pakai sabun yang benar, waktu penting harus cuci tangan dan manfaat CTPS.

“Perilaku sehat ini adalah sebagai upaya pencegahan penularan berbagai penyakit diantaranya diare dan ISPA terlebih lagi menurunkan angka kesakitan pada balita” ungkapnya.

Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup, harus dengan sabun. Informasi ini perlu disebarluaskan sehingga diperlukan penyuluhan yang massif dan berkelanjutan terkait perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya CTPS agar masyarakat mengenal langkah-langkah cuci tangan dengan benar serta tau dan sadar manfaat CTPS ini.

Dalam acara tersebut Camat Kecamatan Kradenan memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat. "Semoga kegiatan ini bukan hanya rutinitas tiap tahun tetapi betul-betul dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita sama-sama terus mengingatkan masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat khususnya dimulai sejak dini di tatanan keluarga” ungkapnya.

Gerakan CTPS sedunia di Kecamatan Kradenan ini diselenggarakan atas bantuan kerjasama berbagai pihak diantarnya Pemerintah Kecamatan Kradenan, Pemerintah Desa, Tim Penggerak PKK, UPTD Pendidikan, Sekolah, TK dan PAUD se Kecamatan Kradenan, Pencerah Nusantara, Pamsimas, STBM, Puskesmas Kradenan 1 dan 2, radio SB FM.

Melalui acara ini pula, kembali digalakkan upaya meningkatkan kesadaran sekolah untuk menyediakan dan memelihara sarana Cuci Tangan Pakai Sabun di sekolah masing-masing sebagai bentuk peduli kesehatan. Tak hanya menyediakan sarana CTPS namun juga diharapkan rutin mengajak anak SD untuk mengenal perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.

"Kali ini konsep kegiatannya bukan dilakukan di satu titik, tetapi dilakukan di balai desa dan sekolah masing-masing secara serentak dengan harapan sekolah khususnya berkontribusi menjaga fasilitas CTPS di sekolah serta meningkatkan pemanfaatan sarana tersebut oleh anak siswa" jelas panitia penyelenggara.

CTPS di SDN 1 Kuwu Desa Kuwu



Ibu PKK Desa Crewek sedang mempraktekkan CTPS di Sekolah

Camat Kradenan Karjanto, SH meresmikan gerakan CTPS sedunia serentak di Kecamatan Kradenan


#pencerahnusantara
#Kecamatankradenan
#pn4grobogan
#cisdi
#mudamenginspirasi
#kolaborasisehat
#mudaberdampak
# Sekretariat Stbm Nasional

Follow ig: @pn4grobogan
15-10-2016

10/09/16

Penyuluhan Kesehatan Remaja (HIV/AIDS dan Rokok), Remaja Berhak Tau, Act Positive!

Semakin canggihnya teknologi saat ini turut mempengaruhi perilaku remaja. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah. Rokok misalnya media begitu gencar mempromosikan rokok dengan iklan yang sangat menarik penuh dengan warna. Di usia remaja boleh dikata adalah usia peralihan dan dorongan ingin mencoba itu sangat besar. Informasi yang kurang tentu akan mengarah ke perilaku yang menyimpang selain itu, karena dorongan yang begitu kuat mencoba jika tidak mendapat pengetahuan yang cukup maka akan mengarah pula ke perilaku yang menyimpang misalnya melakukan hubungan seks di luar nikah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, remaja perlu mendapat pengetahuan yang cukup tentang kesehatan.

Salah satu sektor yang berperan dalam memberikan pengetahuan yang cukup bagi remaja yaitu Kesehatan dalam hal ini termasuk Puskesmas. Kegiatannya bisa berupa penyuluhan no free sex sebelum menikah, "Bahaya Rokok" dan Napza, Penundaan Usia Perkawinan dan lain sebagainya.

Kali ini tim berkesempatan untuk memberikan penyuluhan kepada remaja di Sekolah tentang HIV/AIDS dan bahaya Rokok. Mereka perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup agar mereka berperilaku positif dan terhindar dari risiko penyakit. Penyuluhan tersebut dibawakan oleh Bidan Enik, Bidan Siti, Bidan Erma (Tim PN), Pak Slamet (Promkes) dan Hasirun (Tim PN) Puskesmas Kradenan 1. Antusiame pada siswa sangat baik. Mereka menyimak dan aktif mengajukan pertanyaan. Kegiatan ini akan terus berlanjut karena mereka (para remaja) mempunya hak untuk mengetahui informasi demi kesehatan mereka, demi kesehatan bangsa demi masa depan mereka yang nantinya menjadi Penerus bangsa ini.



Semangat Remaja!!!
Aku Bangga Aku Tahu.
Say no to drugs, smoke and free sex.
Pencerah Nusantara Grobogan
Puskesmas Kradenan 1
Tunjukkan Aksimu

(Rn)

Senam Sehat Media Kampanyekan Aktifitas Fisik Teratur Itu Perlu

Kesehatan perlu dijaga tiap saat agar tubuh tetap sehat. Ada beberapa pola hidup yang dapat mempertahakan kesehatan kita, diantaranya makan makanan yang bergizi. Selain itu, aktifitas fisik juga bisa menjadi solusi agar tetap sehat dan bugar. Aktifitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, berolahraga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes, kanker payudara, depresi. Fakta menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang dewasa memiliki aktifitas fisikyang kurang.

Begitu pentingnya aktifitas fisik dan berolahraga agar tetap sehat dan bugar. Namun, sayangnya banyak masyarakat yang kurang peduli dengan aktifitas fisik ini. Terkait dengan aktifitas fisik termasuk berolahraga, kali ini Puskesmas Kradenan 1 bersama dengan Tim Pencerah Nusantara Kabupaten Grobogan melakukan Jum'at sehat hari Petugas Puskesmas melakukan senam sehat pada hari tersebut. Awalnya, kegiatan ini masih diikuti oleh beberapa Petugas Puskesmas, tetapi saat ini kegiatan olahraga senam sehat diikuti oleh mayoritas petugas Puskesmas. 

Harapannnya, dengan kegiatan yang diselenggarakan di halaman Puskesmas bisa menjadi media untuk mengkampanyekan aktifitas fisik rutin itu perlu dan masyarakat luas khususnya Kradenan lebih aktif lagi melakukan akfititas fisik yang rutin.(Run)

Pencerah Nusantara Grobogan

31/05/16

PN dan Saka Bakti Husada PKM Kradenan 1 Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Tolak Jadi Target

dr. Ossy sedang membawakan materi
Memperingati hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) dan hari Anak Internasional tim pencerah nusantara mengadakan sharing tentang bahaya rokok dan bedah iklan kepada Saka Bakti Husada pangkalan Puskesmas Kradenan 1 di Puskesmas Kradenan (28/5). Acara ini sangat menarik, karena menampilkan banyak pemahaman-pemahaman baru kepada remaja-remaja tersebut tentang bahaya rokok. Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana mereka menjadi penyambung lidah program puskesmas dalam menyebarluaskan bahaya rokok ke remaja-remaja lainnya. Selain itu, kegiatan yang tak kalah seru yaitu bedah iklah dimana juga menyadarkan mereka bahwa yang menjadi target produsen rokok yaitu para pemuda atau lebih dikenal dengan sebutan “perokok pengganti”.

Sekilas bahasan, jumlah remaja saat ini cukup banyak sehingga mereka berpotensi besar untuk menjadi konsumen rokok. Oleh sebab itu, pemuda-pemuda harus menolak jadi target, target oleh siapa? Target produsen rokok yang mana promosi rokok telah menggurita tanpa pandang tempat termasuk depan sekolah dan tempat-tempat umum lain. Tolak Jadi Target, yah, inilah yang mungkin perlu disuarakan. Sejalan dengan tema HTTS 2016 yaitu “suarakan kebenaran”. Saat ini, data dari Global Youth Tobacco Survey 2014 menyebutkan, prevalensi perokok anak usia 13 hingga 15 tahun sebesar 20,3%.  Angka ini sangat mengejutkan. Betapa tidak, pemuda yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa ini telah terpapar dengan rokok yang sudah jelas merusak kesehatan. Mengutip kalimat Menteri Kesehatan RI beberapa hari yang lalu di salah satu situs bahwa “Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat kualitas kesehatan masyarakatnya termasuk generasi mudanya” 

Generasi muda harus mengambil sikap dan memilih merokok yang sudah jelas merusak kesehatan atau hidup sehat tanpa rokok. Mari menebarkan kebaikan dengan berbagi informasi bahaya rokok ke kaum muda. Agar nantinya, kita bersama-sama menjadi pemimpin yang sehat tanpa rokok, keren tanpa rokok yes.Rn

29/05/16

Senam Stroke dan Jantung Sehat ramaikan peringatan Hari Lansia Nasional di Puskesmas Kradenan 1

Lansia sedang senam di halama Puskesmas
 Kradenan 1
Ada pemandangan tak biasa pada pagi yang cerah ini. Di halaman Puskesmas Kradenan 1, selain pasien rawat jalan yang menunggu panggilan untuk diperiksa, yang berbeda adalah para lanjut usia telah berkumpul dan berbaris rapi. Para lanjut usia sengaja berbaris rapi untuk mengikuti senam sehat yang diadakan oleh Puskesmas Kradenan 1 dan tim Pencerah Nusantara. Acara tersebut dilaksanakan untuk memperingati hari Lansia Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Mei 2016. 

Senam anti stoke dan jantung sehat ini diwarnai dengan antusias para lansia di lingkup Puskesmas termasuk keluarga pasien yang sudah lanjut usia juga turut berpartisipasi. Semangat dan antusias para lansia ini sangat menginspirasi kami agar selalu menjaga kesehatan. Lakukanlah perilaku hidup sehat salah satunya dengan berolahraga rutin untuk mencegah penyakit degeneratif misalnya diabetes, jantung, stoke dan lain-lain. Pada kegiatan tersebut, sempat pula ditanyakan haraan mereka (lansia-red) di usia sekarang ini. Jawaban mereka cukup beragam mulai ingin hidup lebih sehat, panjang umur dan ingin melihat pelayanan kesehatan di Insonesia lebih baik lagi termasuk untuk para lansia.

Foto bersama lansia usai senam
Pada acara tersebut, panita tak lupa membagikan pita ungu dan brosur kesehatan tentang "mencegah PIKUN" kepada siapa saja di lingkup Puskesmas. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa berikan perhatian kepada para lansia untuk meningkatkan memotivasi hidup mereka. Pesan lainnya yaitu kita yang belum lansia nantinya juga akan berangjak ke usia lansia. Oleh karena itu, perlu berperilaku sehat dan besih mulai dari sekarang agar di usia lansia kita terhindar dari penyakit khususnya penyakit degeneratif yang banyak dialami oleh lansia. (Rn)

Selamat hari Lansia Nasional
Lansia Sehat.... Lansia aktif dan produktif.

21/05/16

Harapan Sang Pencerah

Pencerah Nusantara Angkatan 4
Kami berasal dari latar belakang pendidikan, budaya dan sosial yang berbeda. Sebelumnya kami tidak pernah meminta untuk di pertemukan dan dipersatukan namun semangat dan keinginan kami berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk negeri tercinta indonesia inilah yang mempertemukan dan menyatukan kami. Pemuda-pemudi yang berasal dari berbagai penjuru wilayah indonesia dikumpulkan oleh suatu lembaga yaitu CISDI yang kemudian di beri nama "Pencerah nusantara".  

Keingin tahuan kami tentang apa yang ada dibalik nama pencerah nusantara ini yang mendorong kami memutuskan untuk bergabung menjadi seorang pencerah nusantara. Tujuh minggu kami dibina dan ditempa agar kami bisa menjadi pribadi yang bisa saling bekerja sama, peka terhadap lingkungan dan budaya sekitar, memiliki inovasi kreatif sebagai agen perubahan serta membuat kami menjadi Pribadi yang bisa menyatu menjadi satu jiwa dan roh untuk mencapai tujuan yang sama.  

Awalnya sulit rasanya untuk mempersatukan kami menjadi sebuah keluarga namun setelah 7 minggu yang dilewati bersama kami bisa menjadi sebuah keluarga bahkan ikatan yang terjalin diantara kami semua bagaikan saudara kandung yang dilahirkan oleh ayah dan ibu yang sama. Suka duka, tangis tawa pernah kami lalui bersama. Terkadang perselisihan dan perbedaan terjadi diantara kami namun hal tersebut bukanlah menjadi suatu hal yang dapat memecah belah kami.  

Dibalik cerita kami ini ada orang-orang hebat yang selalu mendukung, berbagi pengalaman dan ilmu serta mendoakan agar kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Terkadang mereka tanpa mengenal lelah berbagi sesuatu dan mengajari kami dengan harapan kelak kami bisa melakukan berbagai hal yang berguna bagi masyarakat.  Mereka adalah pendiri CISDI ibu diah saminarsih, direktur CISDI ibu nindi sitepu, camp manager, fasilitator, wali kelas masing-masing daerah penempatan, dan pemateri selama pelatihan. Tanpa mereka sulit rasanya untuk membuat 46 orang ini menjadi satu tujuan, satu visi dan misi yaitu mewujudkan indonesia yang lebih baik. Dalam waktu 7 minggu ini pula kami dapat menyimpulkan apa itu yang dimaksud dengan pencerah nusantara. 

Pencerah Nusantara adalah wadah bagi pemuda yang ingin menunjukan baktinya pada bangsa sambil mencintai indonesia. Mengapa ada kata "mencintai"? Karena pada dasarnya segala pekerjaan dan perbuatan yang dilandasi oleh rasa cinta dan keikhlasan akan menghasilkan sesuatu yang baik dan itulah harapan kami selama satu tahun yang akan datang di daerah penempatan. Satu tahun di daerah penempatan bukan kami maknai sebagai hukuman walaupun banyak kesulitan dan tantangan yang akan kami hadapi nantinya. Namun satu tahun ini adalah moment yang sangat berharga untuk kami bisa mencintai budaya dan bangsa serta menunjukan bahwa kami adalah pemuda-pemudi yang dapat berbuat sesuatu hal yang sederhana untuk kemajuan negeri tercinta.  

Memang kami memulai itu semua dari hal yang sederhana namun besar harapan kami hal yang sederhana ini merupakan awal dari terciptanya perubahan yang lebih besar untuk kemajuan negeri. Mungkin untuk saat ini itu hanya akan menjadi sebuah mimpi besar untuk kami Tapi saya yakin suatu saat kami akan menciptakan pelangi-pelangi yang indah di tanah aceh selatan, muara enim, cirebon, grobogan, gunung mas, sumbawa barat, konawe, mamuju utara dan sorong. Semangatlah kawan terus sebarkan kebaikan meskipun sesulit apapun tantangan yang akan dihadapi nantinya. Ingatlah tetes demi tetes keringat yang kalian cucurkan untuk kebaikan pasti akan diperhitungkan oleh Allah sebagai amal jariyah dan tabungan kelak di akhirat. Jangan pernah berpangku tangan dan berdiam diri selama satu tahun ke depan. Isilah hari-hari mu dengan hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain. Mulai sekarang berhenti untuk Selalu bertanya dan mengeluhkan apa yang bisa negeri ini berikan untuk kita tetapi mulai detik ini tunjukanlah apa yang bisa kita berikan untuk negeri yang kita cintai ini. 

Satu tahun yang akan datang ku tunggu ceritamu tentang perubahan-perubahan sederhana itu. Perubahan dimana masyarakat sadar akan pentingnya menimbang anak-anaknya setiap bulan, perubahan masyarakat yang tahu akan pentingnya menjaga pola makan, istirahat dan olahraga yang teratur agar mereka tetap sehat, perubahan pada remaja yang mengetahui dan mengerti akan bahayanya rokok, narkoba dan pergaulan bebas, perubahan masyarakat sehingga mereka sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, perubahan masyarakat yang tidak mau lagi untuk buang air besar sembarangan dan perubahan-perubahan sederhana lainya namun memiliki dampak yang besar untuk kemajuan bangsa.  

Aku harap di satu tahun yang akan datang saat berjumpa kita akan membawa cerita yang berbeda-beda tentang perubahan-perubahan sederhana itu namun tetap mengingat satu tujuan diawal pertemuan kita yaitu memajukan bangsa indonesia. Ingatlah teman sesuai dengan gelar yang kita sandang yaitu "Pencerah Nusantara" maka bawalah perubahan untuk mencerahkan negeri yang kita cintai ini. 

IG @pn4grobogan "Tunjukan baktimu, mulailah aksimu" 

Oleh : Erma Nely (pencerah nusantara 4 kab. Grobogan; Ig: @ermanelli; path: erma nely)  

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/pn4grobogan/harapan-sang-pencerah_573ef5e2c223bdee08544d6c

Rembulan Pertama, menyadarkan arti "kehadiran"

Ilustrasi, Rembulan
Rembulan malam ini tampak begitu menggoda, bergantung di langit malam yang biru. Cahaya kemilaunya memanjakan hati. Aduhai sangat indah ciptaan Allah yang satu ini. Anyway, tak terasa hari berganti hari. Rembulan malam ini menyapa kami untuk pertama kalinya kami di penempatan, Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan. Alhamdulillah, tim grobogan sejauh ini bisa menjalankan tugas dengan baik.

Masih teringat pertanyaan dalam hati kami, dan tak jarang satu dua kalimat keluar dari lisan orang lain kami dengar “Mengapa Grobogan?, kan di sana Jawa Tengah, emang ada masalah apa? Setelah melewati purnama pertama, kami tersadarkan akan banyak hal di sini, yang paling utama adalah masalah kesehatan bukan hanya ada di daerah perifer Indonesia, atau di daerah tertinggal. Ketahuilah kawan, masalah kesehatan senantiasa ada karena melibatkan banyak hal, sehingga perlu sinergitas dan pembaharuan antara determinan-determinan itu untuk mewujudkan kesehatan yang optimal.

Jangankan tempat kami berpijak saat ini, Jakarta yang katanya adalah kota “paling Maju” di negeri ini menyimpan banyak permasalahan kesehatan. Purnama pasti menyapa lagi. Pertanyaan buat kami sendiri yang paling penting adalah seberapa jauhkan kita membawa manfaat untuk masyarakat di sini?. Kawan, abdi kami bukan cerita tentang kami tetapi cerita tentang Mereka (masyarakat). Yah, kesehatan mereka yang lebih baik lagi.(Rn)

16/05/16

Nadia Wiska, Perawat Super Aktif


Nadia Wiska

Nadia  Wiska,  biasa  dipanggil  Nadia,  lahir  16  Januari  1993  di Bukittinggi, Sumatera Barat. Perawat berdarah  Minang asli ini merupakan anak dari seorang petani yang memiliki semangat tinggi  menghidupi  keluarganya.  Nadia  sudah mendapatkan gelar Ners di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) pada tahun 2015. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti  adalah staff  Departemen  Kastrat  BEM  FIK  UI,  Kepala Departemen  Kastrat  FPPI FIK  UI  dan  anggota  seumur  hidup Nursing  First  Aids  (NUFA)  FIK  UI. 

Anak  pertama  dari  4  orang bersaudara ini memiliki ketertarikan tinggi di bidang volunteer dan pengabdian masyarakat yang diwujudkan dengan menjadi pengajar di Gerakan UI Mengajar (GUIM) angkatan 3 dan  tim medis pada berbagai kegiatan sosial, sehingga hal inilah yang menjadi motivasi mengikuti Pencerah Nusantara. Menjadi bagian dari pencerah nusantara diharapkannya dapat memberikan kontribusi kecil dalam pelayanan kesehatan, dengan cara memberikan manfaat kepada masyarakat. 

Cita-cita Nadia adalah menjadi  orang kaya, agar bisa berbagi dengan sesama, bersedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dengan menjadi orang kaya  maka ladang amal pun  terbuka lebar.